Selasa, 29 Maret 2016

KEDATUAN BAYAN LOMBOK




                                                       KEDATUAN BAYAN LOMBOK




Dalam babad  disebutkan, bahwa Bayan pernah dipimpin oleh seorang raja yang istilah bahasa Bayan adalah “Datu Bayan”. Datu Bayan ini bergelar Susuhunan Ratu Mas Bayan Agung, dan dalam silsilahnya datu tersebut bersaudara 18 orang dari hasil perkawinan ayahandanya dengan beberapa permaisuri dan selir, Saudara Datu Bayan ini menyebar ke seluruh Pulau Lombok, Sejarah juga mencatat, dari hasil perkawinan pertama Datu Bayan, dia memperoleh dua orang putra yang bergelar Pangeran Mas Mutering Langit dan Pangeran Mas Metering Jagad. Dan kedua pangeran inilah yang melanjutkan kepemimpinan kerajaan Bayan.
Saidah Nur Candra, silsilah Datu Bayan seperti tercatat di babad Bayan Agung. Dalam Bayan Agung disebutkan bahwa kakek dari Datu Bayan bernama Bethara  Mas Tunggul Nala yaitu putera dari Kiyayi Nala yang lebih dikenal dengan nama Arya Damar atau Aditiyawarman pada babad Arya Kenceng Tabanan Bali,beliu ditugaskan untuk menaklukkan daerah timur jawa yaitu Bali,Lombok,Sumbawa pada tahun 1343 M,dan dilanjutkan dengan insfeksi langsung Gajah Mada Pada tahun 1352 M,dan melantik Bethara Mas Tunggul Nala menjadi Raja di Lombok,Bethara Mas Tunggul Nala memiliki dua orang putra bernama Nenek Mas Muncul dan Nenek Mas Putra Pengendengan Segara Katon. Dari nenek Mas Muncul ini melahirkan beberapa putra diantaranya Datu Bayan Agung Prapda, Datu Sokong Raden Indrajaya dan Datu Mambalan. Sedangkan Nenek Mas Putra Pengendengan Segara Katon memiliki dua orang putra yaitu Datu Selaparang Deneq Mas Komala Jagat dan Datu Pejanggik Deneq Mas Dewa Komala Sempopo .

Datu Bayan Agung Prapda putera dari Daeneq Mas Muncul  memiliki istri bernama Dewi Subadra, Dan dari perkawianannya ini lahirlah Datu Pangeran Mas Muterning Langit dan Pengeran Mas Muterning Jagad. Datu Pangeran Mas Mutering Langit sebagai saudara tertua berkedudukan di Bayan Timur dengan tugas menjalankan adat gama, yaitu sebuah lembaga adat yang mengatur hubungan vertikal dengan sang pencipta Allah SWT. Sementara Datu Pangeran Mas Mutering Jagad berkedudukan di Bayan Barat, yang bertugas menjalankan adat Luir Gama yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan, lingkungan dan adat-istiadat lainnya.

Kedua Datu Bayan tersebut dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh keluarga kerajaan, antara lain: Titi Mas Rempung yang tinggal di Desa Loloan, Titi Mas Puncan Surya yang tinggal di Desa Karang Bajo, dan Titi Mas Pakel yang tinggal di Karang Salah. Sedangkan dalam menjalankan tugas dibidang keagamaan dibantu oleh Titi Mas Pengulu, Mudim, Ketip dan Lebe Antassalam.

Kata “Bayan” berasal dari bahasa Arab yang berarti “Penerangan atau Penjelasan” Nama ini dikenal setelah Islam masuk ke Bayan sekitar abad ke 16, yang dibawa oleh para ulama dan pedagang yang singgah di Pelabuhan Carik dan dilanjutkan penyebarannya oleh cucu Sunan Giri Kedaton yaitu Sunan Prapen yang ditugaskan untuk mengislamkan raja raja Lombok, pelabuhan Carik sendiri kala itu adalah pelabuhan yang cukup strategis, karena tempat persinggahan para pedagang yang datang dari pulau Jawa, Sulawesi dan pulau Sumbawa. Dan pelabuhan itu sendiri sebagai bagian wilayah yang dikelola Kerjaan Bayan. Dan untuk menjaga Pelabuhan Carik diangkatlah Mak Lokak Sahbandar yang diberi tugas khusus mengelola dan menjaga pelabuhan.

Kerajaan Bayan terbentang sepanjang pantai utara Pulau Lombok dengan batas kerajaan saat itu adalah sebelah timur, Tal Baluk (berbatasan dengan Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur-sekarang), sebelah barat berbatasan dengan Menanga Reduh yang berada di Desa Melaka Kecamatan Pemenang, sementara sebelah utara: laut lepas dan sebelah selatan Gunung Rinjani.0

13 komentar:

  1. hebat sekali racikan sejarahnya

    BalasHapus
  2. Raden Sawinggih tiang niki Lalu Husnul yakin MPSSGI yang di Tanjung nike,tiang sekedar mengulas ,masih banyak yang kurang ,perlu penyempurnaan

    BalasHapus
  3. Makasi infonya bos,saya jd tau sejarah tanah leluhur saya,,leluhur saya brasal dri bayan beleq pd jaman kerajaan ke bali,

    BalasHapus
  4. Makasi infonya bos,saya jd tau sejarah tanah leluhur saya,,leluhur saya brasal dri bayan beleq pd jaman kerajaan ke bali,

    BalasHapus
  5. Ampure Miq Tunas Salsilah Kedatuan Datu Dendeng Lan Kedatuan Datu Kedaro
    Matur tampiasih

    BalasHapus
  6. Menurut cerita niniq kami masih keturunan raja bayan...makanya setiap anak tertua dipanggil dengan julukan Den/raden.
    Semakin penasaran mengulik silsilah keluarga sampai ke pucuknya

    BalasHapus
  7. Ampure, nunas lamun arak begading silsilah detu bayan jak yak tiang cocokkan dg silsilah yg tiang punya.

    BalasHapus
  8. Pantesan orang tua saya selalu panggil raden ke semua anak2nya apa mungkin kami juga bagian dari mereka..asli nanyak.

    BalasHapus
  9. Untuk batas sebelah barat nya apakah benar sampai pemenang? Lalu bagaimana dengan kedatuan sesait (sayyid), yang terletak di kayangan. Berdasarkan narasi yang anda tulis, sy berasumsi bahwa kedatuan Said masuk kewilayah kedatuan Bayan berarti??? Mohon pencerahannya. 🙏,

    BalasHapus
  10. benar,belajarlah tentang kedatuan sesaid,kalian akan menemukan sejarah pradabn islam yg menurut saya,bagus sekali untuk di jadikan refrensi,masak orang bagdad aja mengakui kebenaran,desa sesaid,bahwa leluhurx yg datang mengajarkan agama islam di lombik ini,plajarilah lebih jauh lagi tentang kedatuan sesaid,kalian akan menemukan rahasia yg luar biasa,...😊

    BalasHapus
  11. Kan arak endh keturunan Raden giri lek sakre

    BalasHapus